JAKARTA, PARLE.CO.ID — Presiden Prabowo Subianto melakukan kunjungan kerja ke Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya (BLUPPB) di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, pada Senin (2/12/2024). Kunjungan ini menjadi langkah strategis pemerintah untuk memperkuat sektor perikanan sebagai bagian dari Asta Cita, yang mencakup swasembada pangan, pemerataan ekonomi, dan pengentasan kemiskinan.
Meninjau Tambak Budidaya Ikan Nila Salin
Dikutip dari presidenri.go.id, Presiden tiba di BLUPPB Karawang sekitar pukul 09.00 WIB. Setelah disambut oleh jajaran pemerintah dan pembudidaya, Presiden langsung menuju menara pandang untuk melihat langsung tambak budidaya ikan nila salin. Dari menara ini, ia menyaksikan proses budidaya yang menjadi andalan kawasan tersebut.
Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, menjelaskan melalui display panel bahwa tambak ini ditargetkan mampu memproduksi hingga 80-100 ton per hektar per siklus. Dengan potensi tersebut, tambak nila salin di Karawang diharapkan mampu mendukung kebutuhan pangan nasional sekaligus meningkatkan kesejahteraan para pembudidaya.
Penebaran Benih sebagai Dukungan Ekonomi Biru
Sebagai simbol dukungan terhadap ekonomi biru, Presiden bersama Menteri Kelautan dan Perikanan serta Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan, Didit Herdiawan, melakukan penebaran benih ikan nila salin di salah satu kolam tambak. Aktivitas ini menjadi bagian dari upaya meningkatkan produktivitas tambak sekaligus mendukung program prioritas berbasis keberlanjutan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Selain menebar benih, Presiden juga meninjau area pendederan benih ikan nila salin, yang merupakan tahap awal dalam siklus budidaya. Peninjauan ini memberikan gambaran menyeluruh tentang bagaimana sektor perikanan budidaya dikelola untuk mendukung ketahanan pangan nasional.
Meningkatkan Gizi dan Melawan Stunting
Salah satu tujuan utama program budidaya ikan nila salin ini adalah menyediakan makanan bergizi berbasis protein ikan untuk masyarakat. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah dalam mengatasi stunting dan meningkatkan kualitas gizi nasional.
Melalui budidaya ikan nila salin, pemerintah berharap dapat memperluas akses masyarakat terhadap sumber protein berkualitas tinggi dengan harga yang terjangkau. Langkah ini juga mendukung program penyediaan makanan bergizi gratis untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat kurang mampu.
Memperkuat Perikanan Sebagai Pilar Ekonomi Nasional
Kunjungan Presiden Prabowo ke Karawang menegaskan peran strategis sektor perikanan budidaya dalam perekonomian nasional. Dengan hasil produksi yang terus meningkat, sektor ini tidak hanya menjadi tumpuan untuk ketahanan pangan dalam negeri, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain utama di pasar perikanan global.
Menurut Presiden, optimalisasi sektor perikanan budidaya seperti tambak nila salin ini adalah salah satu cara untuk meningkatkan kesejahteraan pembudidaya, menciptakan lapangan kerja, dan mendorong pemerataan ekonomi.
Komitmen Pemerintah dalam Pengembangan Perikanan
Melalui kunjungan ini, Presiden Prabowo mempertegas komitmen pemerintah untuk mendukung program-program berbasis ekonomi biru yang berkelanjutan. Pemerintah juga terus mendorong inovasi dalam budidaya perikanan untuk menjawab tantangan global terkait ketahanan pangan dan perubahan iklim.
Kawasan BLUPPB Karawang kini menjadi model bagi pengembangan perikanan budidaya di wilayah lain di Indonesia, membuktikan bahwa dengan pengelolaan yang baik, sektor ini dapat menjadi pilar utama ekonomi nasional.
Penutup
Kunjungan Presiden Prabowo ke tambak nila salin di Karawang bukan sekadar agenda kerja, tetapi juga langkah nyata pemerintah dalam mewujudkan visi besar Asta Cita. Dengan fokus pada swasembada pangan, pemberdayaan ekonomi, dan pengentasan kemiskinan, sektor perikanan terus menunjukkan potensi besar untuk menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi Indonesia. (P-01)