JAKARTA, PARLE.CO.ID – Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Sukamta mengatakan, untuk menekan agresi militer Israel terhadap rakyat Palestina, diperlukan kekuatan ekonomi yang besar, bukan kekuatan militer. Aksi nyata dengan tidak berkompromi soal ekonomi dengan Israel, secara tidak langsung Indonesia telah berjuang untuk kemerdekaan kepada rakyat Palestina.
“Yang pasti, bukan kekuatan militer,” kata Sukamta dalam acara Dialektika Demokrasi dengan tema “Aksi Demo Bela Palestina Menyebar Keseluruh Dunia! Peran Penting Indonesia Dinanti” di Ruang PPID Gedung Nusantara I, Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (13/6/2024).
Alasanya, Sukamta memiliki keyakinan karena Indonesia pasti tidak mau ikut campur secara militer, tidak juga mau beradu secara militer.
“Karena kita tempatnya jauh dan juga kekuatan militer kita kalah dengan negara-negara besar lain. Yang mungkin bisa dilakukan kekuatan ekonomi, jangan sekali-kali kompromi kita buka hubungan diplomatik dengan Israel,” tegasnya lagi.
Legislator dari Fraksi PKS ini pun berharap Indonesia tidak membuka keran diplomasi dengan Israel, lantaran akan melumpuhkan Indonesia sendiri.
“Hari ini jangan kita ngomong diplomasi deh. Sebab, sekali Indonesia buka hubungan diplomatik satu-satunya kartu truf yang kita punya hilang kita berikan. Dan kita nggak punya kartu truf lagi,” ujarnya.
Anggota Komisi I DPR RI itu juga menegaskan jika ada orang di Indonesia yang mau mendorong Indonesia berkompromi dan membuka hubungan diplomasi dengan Israel, sama saja dengan menyerahkan kartu as kekuatan Indonesia.
“Sama dengan kita menyerahkan seluruh kartu yang bisa kita mainkan, untuk mendukung kemerdekaan bangsa Palestina, hari ini,” pungkas Sukamta, Anggota F-PKS DPR RI dari Dapil Provinsi DIY tersebut. ***
